Jumat, 25 Desember 2015

Posted by Unknown
No comments | 23.11

Oleh: Dian Bela Fitri Utami/Dianbelafitriutami6@gmail.com 

Pada tulisan kali ini, saya akan berbagi ilmu tentang karya ilmiah yang berbentuk Essay. Apa itu Essay???

Secara sederhana, esai dapat dimaknai sebagai bentuk tulisan lepas, yang lebih luas dari paragraf, yang diarahkan untuk mengembangkan ide mengenai sebuah topik (. Esai merupakan salah satu bentuk tulisan yang sring kali ditugaskan kepada para mahasiswa. Esai dianggap memiliki peranan penting dalam pendidikan di banyak negara untuk mendorong pengembangan diri mahasiswa. Hal ini didasarkan pada anggapan bahwa dengan menulis esai, mahasiswa mengungkapkan apa yang dipikirkan beserta alasannya, dan mengikuti kerangka penyampaian pikiran yang selain memerlukan teknik, juga memerlukan kualitas personal, kemauan, serta kualitas pemikiran. Dalam hal ini esai dianggap pula sebagai cara untuk menguji atau melihat kualitas ide yang dituliskan oleh penulisnya .
Esai memang sering dianggap sebagai bentuk tulisan yang mendorong penulisnya untuk menguji ide yang mereka miliki mengenai suatu topik. Dalam menulis esai, mahasiswa diharuskan membaca secara cermat, melakukan analisis, melakukan perbandingan, menulis secara padat dan jelas, dan memaparkan sesuatu secara seksama. Tanpa menulis esai dikatakan bahwa mahasiswa tidak akan mampu “merajut” kembali potongan-potongan pemahaman yang mereka dapatkan selama belajar ke dalam sebuah bentuk yang utuh .
Diantara berbagai alasan mengapa penulisan esai sering kali diberikan McClain dan Roth (1999, hlm.1) menyatakan bahwa esai dapat membuat mahasiswa belajar tigal hal penting yakni (1) bagaimana mengeksplorasi area kajian dan menyampaikan penilaian mengenai sebuah isu, (2) bagaimana merangkai argumen untuk mendukung penilaian tersebut berdasarkan pada nalar dan bukti, dan (3) bagaimana menghasilkan esai yang menarik dan memiliki struktur koheren. 

Struktur umum esai
            Jumlah kata yang lazim dalam penulisan esai sebagai tugas kuliah antara 300-600 kata untuk esai pendek dan lebih dari 600 kata, tergantung penugasan dan kajian keilmuan, untuk esai yang lebih panjang . Secara umum struktur esai baik esai pendek maupun esai panjang, memiliki tiga bagian utama. Selain judul, sebuah esai memiliki bagian secara berurutan berupa (1) pendauluan,  (2) bagian inti, dan (3) kesimpulan . Dalam penulisannya, label pendahuluan,  bagian inti, dan kesimpulan tidak dimunculkan karena esai adalah tulisan yang tidak disusun dalam bab dan subbab.
            Bagian pendahuluan sebuah esai berisikan identifikasi topik yang akan diangkat, dengan memberikan latar belakang berupa penggambaran situasi atau kondisi terkini terkait topik tersebut. Penggambaran latar belakang ini beranjak dari penjelasan secara umum ke arah yang lebih sempit. Pada titik ini juga dilakukan upaya menarik perhatian pembaca dengan menekankan mengapa topik terkait topik tersebut dalam kalimat yang disebut thesis statement. Lazimnya ini muncul dibagian akhir pendahuluan dari sebuah esai.
            Bagian kedua yakni bagian inti, berisikan bagian pengembangan ide yang dimuat dalam thesis statement. Pada 7 bagian inilah isi utama tuisan dikupas dan dikembangkan sesuai dengan jenis esai yang ditulis. Perlu diingat, pada bagian ini pengembangan ide dilakukan dengan cara menyampaikan pikiran utama yang keudian dikemas dan diperkuat melalui satu atau lebih kalimat pendukung. Pikira utama yang dimunculkan tentunya sangat bergantung pada topik yang menjadi fokus penuisan. Pikiran utama yang dimunculkan tentunya sangat bergantung pada topik yang menjadi fokus penulisan. Ikiran utama tersebut harus merupakan pemetaan logis dari topik yang hendak dibahas sesuai tujuan jenis esainya.
 Bagian ketiga dari sebuah esai adalah penarikan kesimpulan. Bagian ini merupakan bagian tempat penulis melakukan penguatan terhadap topik yang telah dinyatakan pada thesis statement dan telah dibahas pada bagian inti esai. Ringkasan pembahasan pada umumnya menjadi penutup pada bagian ini.  

Jenis-jenis esai
            Pada dasarnya jenis esai yang mungkin ditulis oleh mahasiswa dapat sangat beragam, sesuai dengan sudut pandang dan tujuan penulisannnya. Namun demikian pada pedoman ini hanya akan dijelaskan 3 jenis esai yang sering kali mejadi tugas bagi mahasiswa di antara berbagai jenis esai yang ada, yakni (1) esai eksposisi yang memuat argumen atau pendapat penulis tentang sesuatu, (2) esai diskusi yang menampilkan cara membahas suatu isu berdasarkan berbagai perspektif, minimal dua perspektif, misalnya konvergen (persamaan) dan divergen (perbedaan) dan (3) esai eksplanasi yang menerangkan bagaimana sesuatu terjadi dan apa konsekuensi dari kejadian tersebut. Masing-masing jenis esai tersebut lebih lanjut diuraikan pada bagian di bawah ini.
 Jenis esai tersebut lebih lanjut diuraikan pada bagian di bawah ini. Jenis esai pertama, yakni esai eksposisi, bertujuan untuk mengemukakan pendapat penulis secara eksplisit tentang sebuah isu. Dalam hal ini, pembaca diarahkan untuk meyakini pendapat yang disampaikan tekait sebuah isu atau topik. Argumen penulis didukung oleh data, fakta, dan referensi para ahli, atau pegalaman pribadi penulis.
            Ada dua jenis esai eksposisi (lihat Martin, 1985; Derewianka, 1990; Gerot, 1998) yakni eksposisi analitis dan eksposisi hortatori. Pada esai eksposisi analitis penulis berusaha meyakinkan pembaca bahwa sebuah isu itu benar atau tidak, penting atau tidak. Sementara itu pada esai eksposisi hortatori penulisberusaha meyakinkan pembaca untuk melakukan sesuatu seperti yang disarankan olehnya.
 Struktur esai eksposisi meliputi tiga bagian sebagai berikut :
1) kalimat pendahuluan yang berisi pernyataan atau pendapat atau pandangan penulis mengenai suatu isu atau topik yang diulis 2) argumen yang memaparkan argumen penulis untuk mendukung pernyataan atau pendapat atau keyakinan yang diungkapkan dalam kalimat pendahuluan 3) pernyataan penutup atau simpulan yang merupakan penekanan kembali pendapat yang dinyatakan di pendahuluan. Jenis esai kedua yaitu esai diskusi ditulis untuk mengemukakan pendapat atau argumen mengenai sebuah isu atau topik dari berbagai perspektif, setidaknya dari dua perspektif terutama perspektif yang mendukung dan yang menentang, dengan diakhiri oleh rekomendasi penulis. Struktur esai diskusi terdiri atas empat bagian sebagai berikut :
1) Bagian pendahuluan yang memuat penjelasan singkat mengenai isu yang dibahas 2) Argumen yang mendukung yang dapat memuat fakta, data, hasil penelitian, atau referensi dari para ahli atau berbasis pengalaman pribadi 3) Argumen yang menentang yang secara serupa dapat didukung oleh fakta, data, hasil penelitian, atau referensi dari para ahli atau pengalaman pribadi. 4) Simpulan dan rekomendasi, yang terutama berisi pengungkapan kembali inti argumen dan rekomendasi terhadap isu yang dibahas beserta usulan kerangka dalam menyikapi atau mengatasi isu tersebut. Jenis esai ketiga, yakni esai eksplanasi ditulis untuk menjelaskan seragkaian tahapan dari sebuah fenomena, atau bagaiama sesuatu beroperasi atau mengungkapkan alasan dan
dampak terjadinya suatu fenomena tau gabungan dari kedua jenis penjelasan itu. Esai eksplanasi terdiri atas dua bagia utama sebagai berikut :  1.) Identifikasi fenomena yang berisi identifikasi apa yang akan diterangkan atau dijelaskan 2) Urutan kejadian yang merupakan uraian yang menggambarkan tahapan kejadian yang relevan dengan fenomena yang digambarkan atau alasan atau dampak dari suatu fenomena (Kukuh, Dkk. 2015)

DAFTAR PUSTAKA
Prasetyo, Kukuh Wahyu, dkk. 2015. Pedoman Teknik Penulisan Essay dan Karya Ilmiah. Semarang

0 komentar:

Posting Komentar

Blogroll

About