Pada tulisan kali ini, saya akan berbagi ilmu tentang
karya ilmiah yang berbentuk Essay. Apa itu Essay???
Secara
sederhana, esai dapat dimaknai sebagai bentuk tulisan lepas, yang lebih luas
dari paragraf, yang diarahkan untuk mengembangkan ide mengenai sebuah topik (.
Esai merupakan salah satu bentuk tulisan yang sring kali ditugaskan kepada para
mahasiswa. Esai dianggap memiliki peranan penting dalam pendidikan di banyak
negara untuk mendorong pengembangan diri mahasiswa. Hal ini didasarkan pada
anggapan bahwa dengan menulis esai, mahasiswa mengungkapkan apa yang dipikirkan
beserta alasannya, dan mengikuti kerangka penyampaian pikiran yang selain
memerlukan teknik, juga memerlukan kualitas personal, kemauan, serta kualitas
pemikiran. Dalam hal ini esai dianggap pula sebagai cara untuk menguji atau
melihat kualitas ide yang dituliskan oleh penulisnya .
Esai
memang sering dianggap sebagai bentuk tulisan yang mendorong penulisnya untuk
menguji ide yang mereka miliki mengenai suatu topik. Dalam menulis esai,
mahasiswa diharuskan membaca secara cermat, melakukan analisis, melakukan
perbandingan, menulis secara padat dan jelas, dan memaparkan sesuatu secara
seksama. Tanpa menulis esai dikatakan bahwa mahasiswa tidak akan mampu
“merajut” kembali potongan-potongan pemahaman yang mereka dapatkan selama
belajar ke dalam sebuah bentuk yang utuh .
Diantara
berbagai alasan mengapa penulisan esai sering kali diberikan McClain dan Roth
(1999, hlm.1) menyatakan bahwa esai dapat membuat mahasiswa belajar tigal hal
penting yakni (1) bagaimana mengeksplorasi area kajian dan menyampaikan
penilaian mengenai sebuah isu, (2) bagaimana merangkai argumen untuk mendukung
penilaian tersebut berdasarkan pada nalar dan bukti, dan (3) bagaimana
menghasilkan esai yang menarik dan memiliki struktur koheren.
Struktur
umum esai
Jumlah
kata yang lazim dalam penulisan esai sebagai tugas kuliah antara 300-600 kata
untuk esai pendek dan lebih dari 600 kata, tergantung penugasan dan kajian
keilmuan, untuk esai yang lebih panjang . Secara
umum struktur esai baik esai pendek maupun esai panjang, memiliki tiga bagian
utama. Selain judul, sebuah esai memiliki bagian secara berurutan berupa (1)
pendauluan, (2) bagian inti, dan (3)
kesimpulan . Dalam
penulisannya, label pendahuluan, bagian inti, dan
kesimpulan tidak dimunculkan karena esai adalah tulisan yang tidak disusun
dalam bab dan subbab.
Bagian
pendahuluan sebuah esai berisikan identifikasi topik yang akan diangkat, dengan
memberikan latar belakang berupa penggambaran situasi atau kondisi terkini
terkait topik tersebut. Penggambaran latar belakang ini beranjak dari
penjelasan secara umum ke arah yang lebih sempit. Pada titik ini juga dilakukan
upaya menarik perhatian pembaca dengan menekankan mengapa topik terkait topik
tersebut dalam kalimat yang disebut thesis statement. Lazimnya ini muncul
dibagian akhir pendahuluan dari sebuah esai.
Bagian
kedua yakni bagian inti, berisikan bagian pengembangan ide yang dimuat dalam
thesis statement. Pada 7 bagian inilah isi utama tuisan dikupas dan
dikembangkan sesuai dengan jenis esai yang ditulis. Perlu diingat, pada bagian
ini pengembangan ide dilakukan dengan cara menyampaikan pikiran utama yang
keudian dikemas dan diperkuat melalui satu atau lebih kalimat pendukung. Pikira
utama yang dimunculkan tentunya sangat bergantung pada topik yang menjadi fokus
penuisan. Pikiran utama yang dimunculkan tentunya sangat bergantung pada topik
yang menjadi fokus penulisan. Ikiran utama tersebut harus merupakan pemetaan
logis dari topik yang hendak dibahas sesuai tujuan jenis esainya.
Bagian ketiga dari sebuah esai adalah
penarikan kesimpulan. Bagian ini merupakan bagian tempat penulis melakukan
penguatan terhadap topik yang telah dinyatakan pada thesis statement dan telah
dibahas pada bagian inti esai. Ringkasan pembahasan pada umumnya menjadi
penutup pada bagian ini.
Jenis-jenis
esai
Pada
dasarnya jenis esai yang mungkin ditulis oleh mahasiswa dapat sangat beragam,
sesuai dengan sudut pandang dan tujuan penulisannnya. Namun demikian pada
pedoman ini hanya akan dijelaskan 3 jenis esai yang sering kali mejadi tugas
bagi mahasiswa di antara berbagai jenis esai yang ada, yakni (1) esai eksposisi
yang memuat argumen atau pendapat penulis tentang sesuatu, (2) esai diskusi
yang menampilkan cara membahas suatu isu berdasarkan berbagai perspektif,
minimal dua perspektif, misalnya konvergen (persamaan) dan divergen (perbedaan)
dan (3) esai eksplanasi yang menerangkan bagaimana sesuatu terjadi dan apa
konsekuensi dari kejadian tersebut. Masing-masing jenis esai tersebut lebih
lanjut diuraikan pada bagian di bawah ini.
Jenis esai tersebut lebih lanjut diuraikan
pada bagian di bawah ini. Jenis esai pertama, yakni esai eksposisi, bertujuan
untuk mengemukakan pendapat penulis secara eksplisit tentang sebuah isu. Dalam
hal ini, pembaca diarahkan untuk meyakini pendapat yang disampaikan tekait
sebuah isu atau topik. Argumen penulis didukung oleh data, fakta, dan referensi
para ahli, atau pegalaman pribadi penulis.
Ada
dua jenis esai eksposisi (lihat Martin, 1985; Derewianka, 1990; Gerot, 1998)
yakni eksposisi analitis dan eksposisi hortatori. Pada esai eksposisi analitis
penulis berusaha meyakinkan pembaca bahwa sebuah isu itu benar atau tidak,
penting atau tidak. Sementara itu pada esai eksposisi hortatori penulisberusaha
meyakinkan pembaca untuk melakukan sesuatu seperti yang disarankan olehnya.
Struktur esai eksposisi meliputi tiga bagian
sebagai berikut :
1)
kalimat pendahuluan yang berisi pernyataan atau pendapat atau pandangan penulis
mengenai suatu isu atau topik yang diulis 2) argumen yang memaparkan argumen
penulis untuk mendukung pernyataan atau pendapat atau keyakinan yang
diungkapkan dalam kalimat pendahuluan 3) pernyataan penutup atau simpulan yang
merupakan penekanan kembali pendapat yang dinyatakan di pendahuluan. Jenis esai
kedua yaitu esai diskusi ditulis untuk mengemukakan pendapat atau argumen
mengenai sebuah isu atau topik dari berbagai perspektif, setidaknya dari dua
perspektif terutama perspektif yang mendukung dan yang menentang, dengan
diakhiri oleh rekomendasi penulis. Struktur esai diskusi terdiri atas empat
bagian sebagai berikut :
1)
Bagian pendahuluan yang memuat penjelasan singkat mengenai isu yang dibahas 2)
Argumen yang mendukung yang dapat memuat fakta, data, hasil penelitian, atau
referensi dari para ahli atau berbasis pengalaman pribadi 3) Argumen yang
menentang yang secara serupa dapat didukung oleh fakta, data, hasil penelitian,
atau referensi dari para ahli atau pengalaman pribadi. 4) Simpulan dan rekomendasi,
yang terutama berisi pengungkapan kembali inti argumen dan rekomendasi terhadap
isu yang dibahas beserta usulan kerangka dalam menyikapi atau mengatasi isu
tersebut. Jenis esai ketiga, yakni esai eksplanasi ditulis untuk menjelaskan
seragkaian tahapan dari sebuah fenomena, atau bagaiama sesuatu beroperasi atau
mengungkapkan alasan dan
dampak
terjadinya suatu fenomena tau gabungan dari kedua jenis penjelasan itu. Esai
eksplanasi terdiri atas dua bagia utama sebagai berikut : 1.) Identifikasi
fenomena yang berisi identifikasi apa yang akan diterangkan atau dijelaskan 2)
Urutan kejadian yang merupakan uraian yang menggambarkan tahapan kejadian yang
relevan dengan fenomena yang digambarkan atau alasan atau dampak dari suatu
fenomena (Kukuh, Dkk. 2015)
DAFTAR
PUSTAKA
Prasetyo,
Kukuh Wahyu, dkk. 2015. Pedoman Teknik
Penulisan Essay dan Karya Ilmiah. Semarang
0 komentar:
Posting Komentar