Rabu, 23 Desember 2015

Posted by Unknown
1 comment | 18.41


October 28, 2014 by Dian Bela Fitri Utami
PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH, MEMBAWA BERKAH!!


Secara umum bila orang berbicara tentang pendidikan, maka yang dimaksud adalah sekolah, atau pendidikan formal. Ini memang tidak salah, namun pengertian ini kurang tepat. Mengapa? Alasan yang mendasar yaitu pendidikan bukan hanya disekolah atau hanya berbentuk pendidikan formal. Ada bentuk pendidikan lain yang tidak kurang peranannya yaitu pendidikan Non formal atau Pendidikan Luar Sekolah.

Berbicara tentang pendidikan luar sekolah, pasti terfikir pada PENDIDIKAN NON FORMAL (PNF). Mungkin sebagian besar dari kita masih meragunakannya, APA PLS ITU? Apa saja manfaat dan peranan PLS? Mungkin ada juga yang belum mengenal sama sekali Pendidikan Luar Sekolah.
            Perlu kita ketahui bahwa Pendidikan Luar Sekolah sangatlah    membawa manfaat yang sangat besar bagi masyarakat Indonesia, Pendidikan Luar Sekolah pun menjadi salah satu jalan keluar terhadap  masalah-masalah yang kita hadapi dalam bidang Pendidikan. Salah satu permasalahannya adalah Kurangnya Pendidikan didaerah tertinggal.
Bagaimanakah gambaran tentang pendidikan di daerah Tertinggal?
Arti masyarakat desa adalah sejumlah manusia dalam arti seluas-luasnya dan terikat oleh suatu kebudayaan yang mereka anggap sama. Sedangkan arti tertinggal/terpencil adalah terpisah dengan yang lain (Poerwadarminta, 1986 dan Anton M. Moeliono, dkk, 1989). Dengan demikian yang dimaksud masyarakat desa tertinggal adalah mereka berada jauh dari pembangunan kota, karena ketertinggalan tersebut sehingga sulit mengikuti perkembangan pembangunan, termasuk ketertinggalan dalam dunia pendidikan. Pada dasarnya rata-rata pendidikan dan pengetahuan masyarakat desa tertinggal relatif rendah. Hal tersebut disebabkan karena kurangnya fasilitas pendidikan untuk melangsungkan pembelajaran, serta minimnya tenaga pendidik yang berada di daerah pedesaan, sehingga pendidikan didaerah desa terhentikan.
Apakah Pendidikan didaerah Desa dapat berjalan aktif seperti Pendidikan di kota?
Berbagai macam kendala atau masalah yang dihadapi oleh masyarakat kota dapat terselesaikan dengan mudah. Karena pada hakikatnya Pendidikan merupakan hak bagi setiap masyarakat di Indonesia, walaupun cara mendapatkan pendidikan itu sendiri melalui jalur yang berbeda. Bagi masyarakat yang kurang mampu atau masyarakat yang ada didaerah Pedesaan, mereka akan mendapatkan ilmu melalui Pendidikan Non Formal atau Pendidikan Luar Sekolah. Untuk lebih mendalami arti pendidikan luar sekolah (Non Formal Education) menurut Prof. H.M. Sudomo (1974) dalam Poerwadarminta adalah setiap kegiatan pendidikan yang diorganisir di luar sistem pendidikan formal, baik dilakukan sebagai kegiatan yang lebih luas untuk memenuhi kebutuhan pelajar (Clientele) dalam mencapai tujuan belajar. 

Pendidikan bagi kehidupan umat manusia merupakan kebutuhan mutlak yang harus dipenuhi sepanjang hayat. Tanpa pendidikan mustahil suatu kelompok manusia dapat maju berkembang sejalan aspirasi (cita-cita) untuk maju, sejahtera, dan bahagia menurut konsep pandangan hidup mereka. Soelaiman Joesoef dan Slamet Santoso dalam Poerwadarminta (1998)menguraikan PLS sebagai upaya menolong masyarakat untuk mencapai kemajuan sosial ekonomi, agar mereka dapat menduduki tempat yang layak dalam dunia modern. Pendidikan ini jelas ditujukan kepada masyarakat dan daerah yang terbelakang agar masyarakat dan daerah ini dapat menyamai daerah lain yang tidak terbelakang.
Wadah Kegiatan Pendidikan Luar Sekolah di Pedesaan.
Pertama adalah melalui Kursus . Kursus tetap memenuhi unsur belajar-mengajar sepertiwarga belajar, sumber belajar, program belajar, tempat belajar dan pasilitas. Sistem pengajaran dapat berupa ceramah, diskusi, latihan, praktek dan penugasan. Dan pada akhirnya kursus ada evaluasi untuk menentukan keberhasilan dalam Bentuk STTB.
Kedua yaitu Kelompok Belajar. Kelompok belajar adalah lembaga kegiatan belajar mengajar yang dilaksanakan dalam jangka waktu tertentu tergantung pada kebutuhan warga belajar. Program belajar dapat berupa paket-paket belajar dan dapat disusun bersama antara sumber belajar dan warga belajar
Ketiga yaitu Pusat Pemagangan. Pusat pemagangan adalah suatu lembaga kegiatan belajar mengajar yang merupakan pusat kegiatan kerja atau bengkel sehingga peserta didik dapat belajar dan bekerja.  Dalam hal ini ada 2 macam antara lain: (1) Apprenti peship; (2) Internaship.
Keempat yaitu Pusat Kegiatan Belajar.  PKB terdapat di dalam masyarakat lyas seperti pesantren, perpustakaan, gedung kesenian, took, rumah ibadat, kebun percobaan dan lain-lain lembega-lembaga tersebut para peserta dapat memperoleh proses belajar-mengajar sesuai yang mereka inginkan

Kelima yaitu Keluarga.  Keluarga adalah lembaga pertama dan utama yang dialami oleh seseorang dimana proses belajar yang terjadi tidak berstruktur dan pelaksanaannya tidak terikat oleh waktu. Program ini meliputi: nilai-nilai sosial-budaya, sosial politik, agama, idielogi, dan pertahanan keamanan.                                                                                              
Keeneam yaitu Belajar Sendiri. Di pihak lain setiap individu dapat belajar sendiri dimanapun dan kapanpun melalui buku-buku bacaan ilmiah, modul, buku paket belajar dan sebagainya
Ketujuh yaitu Kegiatan-kegiatan Lain. Kegiatan ini dapat meliputi penyuluhan, seminar, dakwah, lokakarya, diskusi panel dan sebgainya
Mereka yang dimaksud masyarakat desa tertinggal adalah bermukim di bukit-bukit, tepian sungai, di lembah, danau, kawasan pantai, dan sebagainya. Semuanya mendapatkan hak dan kesempatan yang sama dalam bidang pendidikan. Dalam strategi PLS untuk menuntaskan Wajar Dikdas 12 tahun, Dikmas tingkat kecamatan sebagai ujung tombak. Bila penempatan tenaga PLS tidak pada bidangnya, maka upaya pemerintah tidak akan segera terwujud.
Sedangkan ciri PLS secara spesifik menurut Saleh Marzuki (1981) adalah (1) progam jangka pendek; (2) tidak dibatasi oleh jenjang-jenjang; (3) Usia didiknya tidak perlu sama/homogen; (4) sasaran didiknya beriorientasi jangka pendek dan praktis; (5) Diadakan sebagai respon kebutuhan yang mendesak; (6) Ijazah biasanya kurang memegang peran penting; (7) dapat diselenggarakan pemerintah dan swasta; (8) dapat diselenggarakan di dalam dan di luar kelas.
Dalam hal ini, mungkin timbul bertanyaan mengapa di perguruan tinggi ada jurusan atau program studi PLS?
Padahal di lain pihak pendidikan tersebut diselenggarakan di luar sistem persekolahan. Sebagian perguruan tinggi sejak lama telah menyelenggarakan PLS. Tujuannya adalah untuk memenuhi kebutuhan tenaga ahli pembangunan bidang PLS. Mahasiswa yang dididik pada jurusan atau program studi PLS adalah dididik dalam jalur pendidikan formal. Namun, sistem berfikir mahasiswa di luar sistem persekolahan. Seperti mengenal tuna aksara latin dan angka, ini konsep “tempoe doeloe”. Sekarang mahasiswa lebih dititikberatkan pada masalah yang lain yaitu bagaimana agar warga masyarakat mampu menghadapi tantangan lebih jauh ke depan pada era globalisasi untuk berwiraswasta, mengenal berbagai kursus keterampilan, dan berbagai bentuk pendidikan di luar sistem persekolahan. Misalnya Bordir, Mejahit, Tata Rias, Pertanian, Elektronika, Jurnalistik, Komputer, pendidikan dan latihan berbagai cabang olahraga, penyuluhan kesehatan, KB, pertanian, sampai kursus berbagai bahasa dll (Oong Komar, 2000). 

Harapan masyarakat menurut Yus Darusman dalam Komar (2006) adalah aktivitas PLS melalui peran kelompok belajar masyarakat sebagai kelompok pengubah dan kelompok penyebar. Dampak perilaku moral ekonomi masyarakat tampil sebagai masyarakat yang maju, padat keterampilan, padat karya, padat usaha, padat kesejahteraan. Hal ini di selenggarakan oleh masyarakat, LSM, Dinas, dan instansi pemerintah. Karena tidak tuntas akibat dari ledakan penduduk berdampak menimbulkan kemiskinan dalam dunia pendidikan. Salah satu diantaranya ditutupnya kran-kran PLS di berbagai tempat dengan alasan yang tidak jelas di zaman orde baru. Sehingga di sana-sini munculnya anak jalanan, para galandangan, dan berbagai masalah sosial yang membuat pusing bagi pihak si penutup kran itu sendiri,

Trobosan Pendidikan Non Formal Malalui Pendidikan Luar Sekolah
Paling tidak ada 5 terobosan yang bisa dimainkan oleh pendidikan non formal guna memecahkan masalah mendesak yang dihadapi manusia dengan sudut pandang pendidikan, yaitu:
Pengentasan Kemiskinan
Pengentasan kemiskinan dari sudut pandang pendidikan yaitu dengan cara atau teknik menjadikan PNF  sebagai pendidikan alternatif yang diarahkan untuk membentuk sikap dan perilaku produktif atau sikap wiraswasta.
Masalah pengangguran
Arah pemecahan masalah pengangguran perlu diketahui latar belakangnya, diantaranya perubahan struktur industri, ketidakcocokan ketrampilan, ketidakcocokan geografis, pergersern demografis, kekuatan institusi, tidak bisa bekerja dan restrukturisasi kapital. Latar belakang pengangguran tersebut menyangkut masalah pendidikan, baik yang disebabkan kelambanan penyesuaian program pendidikan, maupun penyesuaian ketrampilan kerja.
Masalah Penduduk Usia Sekolah
Masalah ini menyangkut pendidikan formal yang belum mampu menampung seluruh usia sekolah. Oleh karena itu, diperlukan pendidikan nonformal sebagai penyaluran yang mampu menghasilkan kesetaraan pendidikan formal.

Masalah siswa putus sekolah
Jumlah siswa yang putus sekolah belum bisa dieliminasikan. Penyebab lama (keterbatasan ekonomi, budaya dan lain-lain) dapat ditanggulangi, tetapi penyebab baru muncul dalam bentuk yang menyangkut kendala kebosanan sekolah siswa, atau berkaitan sektor lain (pabrik/industri) yang daya tariknya lebih kuatdari pada sektor pendidikan (sekolah).
Peluang pengembang pribadi
Pedidikan non formal sebagai wahana mengisi waktu senggang masyarakat, baik dalam rangka meningkatkan ketrampilan dan penyaluran hobi, maupun memperindah citra diri dan kepribadian.


Bahan Bacaan.
Komar, Oong, 2006, Filsafat PENDIDIKAN NONFORMAL. Yogyakarta
Kamil, Mustofa,  2007, MODEL PENDIDIKAN DAN PELATIHAN (Konsep dan Aplikasi),
Poerwadarminta, dkk. 1986. Peran Pendidikan Non Formal. Semarang.







1 komentar:

  1. Coin Casino - Full Review of Their Games - Casino Ow
    The Coin Casino 인카지노 has over 100 games, a variety of slots, and online poker with a mobile version leovegas that can be downloaded for free 메리트 카지노 고객센터 on mobile and desktop!

    BalasHapus

Blogroll

About